Senin, 07 Februari 2011

Daftar Situs Warisan Dunia di Indonesia

Situs Warisan Dunia atau biasa disebut sebagai Warisan Dunia (The World Heritage) merupakan tempat khusus (semisal hutan, danau, bangunan, gunung, atau kota) yang telah ditetapkan oleh UNESCO World Heritage Committee (Komite Warisan Dunia) sebagai tempat-tempat penting dan menjadi warisan manusia dunia. Program ini bertujuan untuk mengkatalog, menamakan, dan melestarikan tenpat-tempat penting tersebut. Saat ini terdapat 890 Situs Warisan Dunia yang terdiri atas 689 situs budaya, 176 situs alam, dan 25 situs campuran antara alam dan budaya.
Daftar Situs Warisan Dunia di Indonesia. Di Indonesia terdapat 7 (tujuh) tempat yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Dunia. Ketujuh tempat tersebut adalah:
  • Taman Nasional Komodo (Komodo National Park);
  • Taman Nasional Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia (Situs Alami) pada tahun 1991. Taman Nasional Komodo merupakan sebuah kawasan yang terdiri atas pulau-pulau vulkanik yang terdiri atas 3 pulau besar (Komodo, Rinca, dan Padar) seluas 603 km2 (luas daratan). Di kawasan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980 ini dihuni oleh Biawak terbesar, biawak komodo. Taman Nasional Komodo saat ini juga menjadi finalis New 7 Wonders of Nature.
  • Taman Nasional Ujung Kulon (Ujung Kulon National Park);
  • Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten dan Lampung, Indonesia, ditetapkan oleh UNESCO sevagai Situs Warisan Dunia (Situs Alam) pada tahun 1991. Taman Nasional Ujung Kulon seluas 1,203 km² konon merupakan daerah pertanian yang kemudian hancur lebur dan musnah penduduknya ketika gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883 yang kemudian merubah kawasan ini menjadi hutan. Taman Nasional ini menjadi habitat berbagai satwa dan flora termasuk badak jawa yang merupakan mamalia terlangka di dunia. Di kawasan ini juga menjadi habitat alami kokoleceran, tumbuhan yang menjadi maskot provinsi Banten.
  • Taman Nasional Lorentz (Lorentz National Park);
  • Puncakjaya bagian dari Taman Nasional Lorentz (gambar: wikipedia)
    Taman Nasional Larentz, provinsi Papua, Indonesia, ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (Situs Alam) pada tahun 1999. Taman Nasional seluas 2,5 juta ha (25.000 km²) ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Terletak di titik pertemuan dua lempeng benua, Taman Nasional Lorentz menjadi daerah yang memiliki geologi kompleks dengan pembentukan gunung serta patung besar dengan glasiasi dan akresi pantai yang telah membentuk sebagian besar daerah dataran rendah. Proses-proses ini membuat kawasan ini memiliki tingkat endemisme dan keanekaragaman hayati tertinggi. Daerah ini juga mengandung situs fosil yang merekam evolusi kehidupan di Papua dan New Guinea.
  • Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra);
  • Kawasan yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (Situs Alam) pada tahun 2004 ini merupakan 2,5 juta hektar Hutan Hujan Tropis di Sumatera yang terdiri dari tiga taman nasional, yaitu: Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi sekitar 10.000 spesies tanaman, termasuk 17 marga endemik, lebih dari 200 spesies mamalia, dan jenis burung dari 580 ( 21 endemik). Beberapa tumbuhan endemik seperti rafflesia arnoldi dan amorphophallus titanium. Juga satwa-satwa lainnya seperti harimau sumatera dan gajah sumatera.
  • Candi Borobudur (Borobudur Temple Compounds);
  • Prasasti World Heritage di depan Candi Borobudur (gambar: wch.unesco.org)
    Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, ditetapkan sebagai Warisan Dunia (Situs Budaya) pada tahun 1991. Merupakan candi Budha yang berasal dari abad ke-8 dan 9. Candi ini tersusun dalam tiga tingkatan yang meliputi dasar piramida dengan lima teras persegi konsentris, batang kerucut dengan tiga platform sirkular dan, dan sebuah stupa besar di bagian atas. Dinding candi dihiasi dengan relief yang luasnya mencapai 2.500 m 2.. Candi Borobudur ditemukan pertama kali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Candi ini sudah mulai dipugar pada masa Hindia dan pada tahun 1970-an dipugar total dengan melibatkan UNESCO.
  • Candi Prambanan (Prambanan Temple Compounds);
  • Candi Prambanan, DI. Yogyakarta, Indonesia ditetapkan sebagai Warisan Dunia (Situs Budaya) pada tahun 1991. Candi yang dibangun pada abad ke-10 ini adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara yang ditemukan pertama kali oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda pada tahun 1733. Candi ini terdiri atas 8 candi utama dan lebih dari 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti merupakan persembahan kepada tiga dewa Hindu yaitu Siwa (sang Penghancur), Wisnu (sang Pemelihara) dan Brahma (sang Pencipta).
  • Situs Manusia Purba Sangiran (Sangiran Early Man Site);
  • Sangiran, kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia, ditetapkan sebagai Warisan dunia (Situs Budaya) pada 1996. Dari kawasan seluas 48 km² tersebut sejak tahun 1934 telah ditemukan belasan ribu fosil yang salah satunya adalah Pithecanthropus erectus dan Meganthropus palaeojavanicus.
Selain ke-7 situs Warisan Dunia tersebut Indonesia juga mempunyai 3 Warisan Budaya (The Intangible Heritage) yang meliputi Wayang (The Wayang Puppet Theatre; ditetapkan pada 2008), Keris (The Indonesian Kris; ditetapkan pada 2008), dan Batik (Indonesian Batik; ditetapkan pada 2009).
Situs Warisan Dunia (The World Heritage Sites) merupakan pengakuan dunia internasional akan kekayaan negeri kita. Jika dunia saja mengakui dan bangga, kenapa kita tidak?

Pulau Komodo Tetap Jadi Warisan UNESCO

Senin, 07 Februari 2011 17:00 WIB


JAKARTA--MICOM: Meski diancam akan dihapus dari daftar nominasi New 7 Wonders (N7W), Pulau Komodo tetap menjadi warisan dunia yang diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Hal itu diungkapkan  Menteri Budaya dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, saat menjelaskan duduk perkara mengenai polemik setelah Pulau Komodo akan dieliminasi dari pemilihan New 7 Wonders (N7W), Senin (7/2), , di gedung Sapta Pesona, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

"Di mata UNESCO, warisan budaya dunia seperti Borobudur dan Pulau Komodo tidak akan hilang," lanjutnya.
Terkait ancaman New 7 Wonders, Jero menjelaskan itu dikarenakan Indonesia keberatan dengan fee yang diajukan oleh pihak penyelenggara.

Menurut Jero, karena tidak bisa membayar biaya penyelenggaraan atas pemilihan N7W, Indonesia
mengundurkan diri.  "Pihak penyelenggara mengancam mulai 7 Februari, pukul 00.00, Komodo akan hilang dari nominasi," ujar Jero.




Sebagai informasi, license fee untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan N7W sebesar US$10 juta. Sementara, untuk biaya lainnya, menurut hitungan Jero Wacik, sekitar US$35 Juta.

Rencananya, pergelaran final N7W akan berlangsung pada 11 November 2011 dan pihak Kemenbudpar sendiri mengklaim tidak pernah menandatangani kesepakatan apa pun dengan yayasan tersebut.

"Setelah saya hitung-hitung. Dan dengan pertimbangan belum tentu menang. kok saya pikir eman-eman (sayang) uangnya," ujar Jero.

Ia juga mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan penyelenggara sangat tidak sportif. "Kalau memang akhirnya dihapus, menurut hitungan saya, kita tetap tidak rugi karena orang-orang seluruh dunia sudah mengenal Komodo. Hitung-hitung buat promo, jadi enggak rugilah," ujar Jero.

Biaya yang sudah dikeluarkan Kemenbudpar sendiri untuk mempromosikan "vote Komodo" sudah mencapai Rp10,5 miliar dalam 3,5 tahun.

Saat ini, Kemenbudpar juga sudah menyiapkan tuntutan kepada yayasan N7W melalui kuasa hukumnya yang diwakili oleh Todung Mulya Lubis. "Kalau kami tidak jadi menjadi tuan rumah kok di-delete? Ini enggak fair. Mestinya mereka cari tuan rumah lainnya. Kan masih ada 27 negara lainnya," tandas Jero.

"Saya akan cek juga kepada menbudpar negara lainnya. Siapa tahu mereka juga di-gini-kan," tegas Jero. (*/OL-11)

Mempertanyakan Integritas New 7 Wonders



Senin, 07/02/2011 17:48 WIB


Jakarta - Sejak Komodo (Varanus commodoensis) diumumkan pada 21 Juli 2009 oleh New 7 Wonders Foundation sebagai salah satu dari 28 keajaiban dunia, sorak dan respon serta dukungan masyarakat Indonesia membuncah.

Tidak saja bagi masyarakat Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), tapi hampir seantero masyarakat Indonesia berharap cemas sembari menggalang dukungan, agar hewan purba yang menyimpan keunggulan spesifik kepariwisataan itu, lolos dalam seleksi Yayasan New 7 Wonders sebagai salah satu diantara 7 keajaiban dunia.

Namun baru saja euforia itu membumbung, masyarakat Indonesia dibuat kecewa karena New7 Wonders dikabarkan bakal menganulir Pulau Komodo sebagai calon dari salah satu diantara 7 keajaiban dunia, karena pemerintah Indonesia dinilai tidak kooperatif dalam setoran dana fee serta keberatan pemerintah Indonesia sebagai panitia penyelanggaran penganugerahan Komodo sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia.

Kendatipun demikian, perlu kita camkan bahwa, Komodo tidak saja bernilai ekonomi. Selain itu, Komodo pun menjadi identitas nasional yang mereduksikan simbol nilai atau falsafah hidup masyarakat NTT. Hal tersebut terlihat pada pelambangaan Komodo sebagi icon kedarehan masyarakat dan pemerintah NTT.

Terdaftaratau tidaknya Komodo sebagai salah satu 7 keajaiban dunia, Komodo tetap memiliki arti dan nilai bagi masyarakat Indonesia secara spesifik. Olehnya itu, upaya New 7 Wonder untuk mengkapitalisasikan Pulau Komodo tentu menggurat rasa kecewa masyarakat NTT dan rakyat Indonesia pada umumnya.  

Dalam lansiran berita media (cetak dan elektronik), Komodo terancam dihapus dari 28 keajaiban dunia bila tidak menyetor 10 juta US$. Itu belum termasuk pelaksanaanya yang mengeluarkan 35 juta US$ kepada pihak New 7 Wonders.

Bahkan Yayasan New 7 Wonders mengancam jika fee tersebut tidak dibayar dan jika Indonesia tidak bersedia menjadi Panitia penyelenggara penganugerahan, maka Komodo akan di-delete dari bagian 28 keajaiban dunia.

Berita yang ramai dipersoalkan di media massa ini, sontak memompa kita untuk bertanya terkait kredibilitas, kapabilitas dan integritas Yayasan New 7 Wonder. Bahwa selektivitas New 7 Wonder yang semestinya menilai secara obyektif terhadap spesifikasi dan keunikan Komodo sebagai bagian dari 7 keajabiban dunia, malah berubah mengkapitalisasikan Komodo sebagai alat memeras pemerintah Indonesia untuk kepentingan pragmatis dan bisnis New 7 Wonder.

Jika kita mengendus, gejala kapitalisasi New 7 Wonder terhadap Komodo itu sudah terasa sejak naik-turunnya Komodo dalam peringkat sementara 7 keajaiban dunia. Bahkan vote untuk Pulau komodo sempat terhapus dari situs New 7 Wonders dengan alasan kerusakan hosting. 

Ini sulit diterima. Mestinya, jika New 7 Wonder obyektif, naik turunnya peringkat Komodo dalam seleksi 7 keajabain dunia ditransparansikan pada masyarakat Indonesia serta menyampaikan alasan yang lebih rasional.

Demikian pun ancaman New 7 Wonder terhadap pemerintah Indonesia dinilai berlebihan dan "cenderung memeras". Dengan demikian, kapasitas New 7 Wonder sejatinya dipertanyakan. Tidak saja oleh masyarakat Indonesia, tapi oleh seluruh masyarakat dunia yang selama ini peduli terhadap Komodo.

Lembaga yang telah mendunia ini mestinya "di-balcklist" karena tidak memiliki integritas sebagai penyelenggaran ivent bergengsi dan berskala dunia tersebut. Bahkan masyarakat dunia mesti mencurigai New 7 Wonders bahwa ada kepen tingan bisnis di balik semua ini. 

Jika Yayasan New 7 Wonder objektif dan transparan, mestinya semua persyarakatan terkait fee tersebut sudah disampaikan pada pemerintah Indonesia sejak pertama kali Komodo terdaftar sebagai calon peraih 7 keajaiban dunia di situs New 7 Wonder.

Apalagi namanya "kalau bukan pemerasan, jika informasi biaya fee tersebut dituntut setelah Komodo terdaftar sebagai calon dari salah satu 7 keajabiban dunia". Kasarnya, pemerintah Indonesia terkesan terjebak dalam blunder permainan bisnis kotor New 7 Wonder. 


10 juta US$ untuk Rakyat


Jika setoran 10 juta US$ itu diberikan pada New 7 Wonders, maka pemerintah salah besar. Karena dana dengan jumlah sebesar itu, mestinya diperuntukkan bagi masyarakat di sekitar Pulau Komodo.

Toh pada akhirnya terpublikasinya Komodo sebagai bagian dari 7 keajaiban dunia tersebut diharapkan berimplikasi pada terbuka lebarnya zona pariwisata yang berekses pada peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah di bidang kepariwisataan.

Namun sebaliknya, jika terdaftarnya Komodo sebagai 7 keajaiban dunia itu justru mempersulit pemerintah karena menyedot anggaran dalam jumlah besar. Sebaiknya "kita tidak perlu terburu-buru memimpikan Komodo terdaftar sebagai bagian dari 7 keajaiban dunia".

Toh terdaftar atau tidaknya pulau Komodo dalam 7 keajaiban dunia sedikitpun tidak beresiko bagi nilai jual (market value) Pulau Komodo di bidang kepariwisataan.

Dana sebesar 400 miliar itu, sebaiknya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur penunjang kepariwisataan, dengan demikian, daya tarik dan kepeminatan masyarakat dunia terhadap Pulau Komodo semakin besar. Karena yang terpenting adalah, Pulau Komodo memberikan artikulasi di sektor ekonomi dan berimpresi pada peningkatan kapasitas pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

Lagi pula ancaman rawan pangan akibat kondisi cuaca ekstrem serta implikasi inflasi yang sulit dikendalikan di awal tahun 2011 ini, membuat kita patut "menghitung dua kali" untuk menggelontorkan uang sebesar Rp 400 miliar pada New 7 Wonder dengan rasionalisasi yang tak jelas. Sebaiknya anggaran sebesar itu diperuntukkan bagi masyarakat untuk hal yang lebih penting dan berjangka panjang. 

Pemerintah Harus Tegas


Biar bagaimana pun, Pulau Komodo adalah identitas nasional Indonesia. Dikarenakan pulau yang menginagurasikan daya tarik wisatawan itu telah tersohor ke hampir seluruh dunia. Persoalan Indonesia tidak pada seberapa besar pemerintah harus menyetor fee pada New 7 Wonder, tapi pada soal harga diri kita sebagai sebuah bangsa yang tak boleh diobok-obok oleh lembaga yang tidak kredibel seperti New 7 Wonder.

Pemerintah, khususnya Kementerian Budaya dan Pariwisata, seharusnya mengambil sikap tegas terhadap New 7 Wonder, bahwa Indonesia secara resmi menarik Pulau Komodo dari seleksi 7 keajaiban dunia yang diselenggarakan oleh Yayasan New 7 Wonder. Sebab sikap tekan-menekan dan ancaman yang dilakukan New 7 Wonder telah merontokkan kredibilitas masyarakat Indonesia di mata dunia. Pada akhirnya, masyarakat Indonesia menolak segala intrik bisnis News 7 Wonders untuk mengkapitalisasikan Pulau Komododengan alasan apapun.

Laurens Bahang Dama
Jln Gatot subroto No Jakarta
laurensbahangdama@yahoo.co.id
021- 575 5831

*Penulis adalah Ketua Umum Forum Pariwisata NTT Bali

Minggu, 06 Februari 2011

Bunaken, Andalan Manado

Inilah sebuah tempat wisata memukau di utara Sulawesi. Ketika menyebut nama Taman Nasional Bunaken maka akan identik dengan lokasi menyelam paling menawan sedunia. Di sana surga bawah laut terletak, di bawah teluk Manado dengan keindahan flora dan fauna yang ada.

 
Photo credits - Verrianto Madjowa

Di bawah hamparan laut seluas 890,65 km2 di kawasan Teluk Manado, kita akan menemukan pesona keindahan ciptaan sang Maha Kuasa dengan menikmati terumbu karang berwarna warni. Ada lebih dari 200 jenis spesies ikan serta beragam biota laut lainnya. Anda akan merasakan sensasi menyelam dengan sajian pemandangan bawah laut yang mempesona pada taman yang terletak 75 mil laut dari Pantai Manado. Lokasi menyelam ini dapat dicapai dengan perjalanan 35 menit menggunakan perahu motor.

Tidak hanya melihat barisan ikan bermacam rupa berseliweran dan padang rumput laut, kita juga bisa melihat kurang lebih 390 spesies terumbu karang yang memancarkan pesona menakjubkan. Bentuknya berlekak-lekuk unik, celah-celah hingga gua atau terowongan mungil bawah laut yang mungkin mustahil ditemukan di tempat lain.

Secara geografis Taman Nasional Bunaken dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan bagian selatan. Bagian utara meliputi lima pulau, dan daerah pesisir antara Molas hingga Tiwoho yang disebut Pesisir Molas-Wori. Bagian selatan seluruhnya terdiri daerah pesisir antara Desa Poopoh dan Desa Popareng yang disebut Pesisir Arakan-Wawontulap. Di wilayah ini, terdapat 22 desa dengan jumlah penduduk sekitar 35 ribu jiwa. Sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan serta 25%-nya bekerja pada bidang pariwisata.

 
Photo credits - Verrianto Madjowa

Taman ini didirikan 1991 dan merupakan salah satu taman laut pertama di dunia. Pada 2005 Bunaken menjadi situs warisan dunia setelah didaftarkan Indonesia di UNESCO. Terjadi peningkatan yang signifikan pada kunjungan wisatawan ke Taman Nasional ini. Pada 2008 dikunjungi 32.760 wisatawan asing, di tahun berikutnya meningkat jadi 51 ribu wisatawan mancanegara. Bahkan, pada 2010 Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berani menargetkan sebanyak 100 ribu wisatawan asing akan datang di Bunaken. Apalagi di tahun ini sudah dicanangkan Manado Kota Pariwisata Dunia 2010, Taman Nasional Bunaken menjadi ikon pariwisata andalan Sulawesi Utara.

Menyelam memang merupakan cara terbaik bila Anda ingin secara utuh dan jelas menikmati keindahan panorama bawah laut Bunaken. Tersedia 23 tempat snorkeling atau penyelaman. Tak usah repot-repot bawa alat menyelam sendiri karena di sana disewakan alat-alat dengan harga berkisar Rp 100 ribu per hari.

Tapi menyelam memang bukan pilihan satu-satunya. Cara lainnya adalah menggunakan kapal semi selam yang disewakan di lepas pantai Pulau Bunaken. Kapal ini menyediakan dinding-dinding kaca untuk bisa menikmati keindahan dan eksotisme dasar laut Bunaken. Ada pula kapal selam Blue Banter yang hanya akan beroperasi saat air laut pasang. Pemandangan yang didapatkan tentu saja lebih maksimal meski tarifnya jauh lebih mahal dari kapal semi selam berdinding kaca.

 
Photo credits - Nico J Tampi

Ada dua pilihan tempat persewaan kapal dari Manado menuju Bunaken, yakni Pasar Bersehati dan Marina. Sewa kapal dari Pasar Bersehati Manado ke Bunaken dengan tarif antara Rp 300 ribu - Rp 400 ribu. Sedangkan jika dari Marina tarif yang berlaku lebih mahal yakni sekitar Rp 600 ribu - Rp 800 ribu.

Cara lebih ekonomis adalah bergabung bersama wisatawan-wisatawan lainnya dengan menumpang kapal tradisional bertarif Rp 50 ribu per orang. Hanya saja mesti menunggu tempat duduk di atas kapal penuh dulu baru berangkat.

Pesona Bunaken tak hanya pada taman lautnya saja, namun di permukaan pun kita bisa menikmati keindahan dan eksotisme lima pulau yang melingkupi kawasan Taman Nasional tersebut. Lima pulau itu yakni pulau Bunaken, Siladen, Manado Tua, Nain dan Mantehage. Di pulau terakhir terdapat suku Bajo dengan budayanya yang khas.

Untuk mencapai Manado, ada banyak pilihan maskapai penerbangan yang melayani rute tersebut, baik dari Jakarta, Denpasar, Makassar dan Sorong. Dari Jakarta misalnya, anda bisa memilih Garuda Indonesia (dua kali waktu penerbangan sehari), Lion Air (3 kali jadwal penerbangan sehari) dan Batavia Air (dua kali jadwal penerbangan sehari), dengan waktu tempuh selama kurang lebih 3 jam perjalanan.

Masjid Kubah Emas, Dian Al Mahri, Depok

Masjid Kubah Emas terletak di Jalan Meruyung Kecamatan Limo Kota Depok, Jawa Barat , diresmikan pada 31 Desember 2006, bertepatan dengan pelaksanaan sholat Idul Adha 1427 H, oleh pendirinya Ibu Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid dan Bapak Drs H. Maimun Al Rasyid.

 
Photo credits - Amril Taufik Gobel

Masjid yang menempati area dengan luas 8000 m2 ini berdiri di atas tanah seluas 50 hektar, dan merupakan bagian dari konsep pengembangan sebuah kawasan terpadu bernama Kawasan Islamic Center Dian Al-Mahri. Masjid ini mampu menampung 15 ribu jamaah untuk pelaksanaan sholat dan 20 ribu jamaah untuk pelaksanaan majelis taklim. Kawasan mesjid ini disebut-sebut sebagai yang termegah di Asia Tenggara. Pada hari biasa, masjid dikunjungi oleh 10 ribu pengunjung sementara di akhir pekan meningkat jadi 20 ribu hingga 30 ribu pengunjung. Masjid ini mempunyai tempat parkir seluas 7.000 meter persegi yang dapat menampung 300 kendaraan roda empat atau 1.400 kendaraan bermotor.

Oleh sang pendiri, masjid megah dan indah ini diniatkan tidak hanya menjadi simbol keagungan Islam, namun juga akan berfokus pada pengembangan kebudayaan Islam di Indonesia. Saat ini memang yang baru dibangun adalah masjid yang megah, kediaman pendiri Masjid Kubah Emas, Hj Dian Djuariah Maimun Al Rasyid, serta sebuah gedung serba guna yang dapat digunakan sebagai resepsi pernikahan atau acara lainnya dan taman yang indah luas. Pengembangan berikutnya adalah pembangunan sarana pendidikan berupa pesantren, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, serta pembangunan gedung dakwah sebagai pusat syiar Islam.

 
Photo credits - Amril Taufik Gobel

Saat pertama kali tiba di sana, kilau emas yang berada pada kubah mesjid ini terlihat bersinar terang. Bahkan dari kejauhan, dari atas bis yang membawa rombongan kami, warna keemasan kubahnya terlihat sangat menyolok. Sungguh mengundang decak kagum. Masjid ini memang beken disebut sebagai Masjid Kubah Emas karena memang kubahnyai dilapisi emas.

Masjid Dian Al Mahri memiliki lima kubah yang merupakan simbol dari rukun Islam. Satu kubah utama dan empat kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2-3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara empat kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton. Lampu tersebut serupa dengan lampu di Masjid Sultan Oman. Di belakang lampu indah tersebut, langit-langit kubah berganti warna pada setiap waktu salat.

Relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prada atau sisa emas. Di dasar kubah, terdapat cincin dengan aksen warna emas. Di bawahnya terdapat 33 jendela, yang masing-masing dihiasi kaligrafi asma Allah, sehingga Asmaul Husna pun terpampang di tiap jendela.

 
Photo credits - Amril Taufik Gobel

Masjid ini terdiri dari enam menara (minaret) berbentuk segi enam, masing-masing terdiri dari enam tingkat yang melambangkan rukun iman dan tingginya 40 meter. Keenamnya dibalut batu granit berwarna abu-abu dengan ornamen melingkar pada setiap tingkatannya. Pada puncak minaret terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat.

Tipologi arsitektur masjid-masjid di Timur Tengah memang diadaptasi oleh Masjid Kubah Emas ini. dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.

Saya menatap takjub bagian-bagian masjid kubah emas ini sembari membayangkan tingkat kesulitan pembuatannya yang konon sudah dimulai sejak 2001. Terlihat jelas, dari ornament maupun relief yang terpatri menunjukkan kemampuan professional pembuatnya.

Ada pemisahan antara pintu masuk pria dan wanita. Juga ada aturan pula bahwa untuk masuk ke dalam masjid, diwajibkan memakai pakaian yang menutup aurat, sehingga kaum hawa yang berkunjung ke sana harus mengenakan jilbab.

Tersedia tempat penitipan alas kaki/sandal dan tidak boleh ditinggal di luar. Ketika saya tiba, sudah menjelang waktu sholat Dhuhur sehingga halaman luar lantai masjid yang diterpa sinar mentari menjadi panas. Pengurus masjid kerap menyiapkan karpet plastik untuk mengurangi panasnya lantai halaman masjid.

 
Photo credits - Amril Taufik Gobel

Terdapat larangan menginjak rumput yang ada di taman sekitar masjid. Akan tetapi bagi pengunjung yang ingin sekedar beristirahat, di seberang masjid ada ruang serbaguna yang disediakan. Banyak pengunjung yang menggelar tikar di sana sembari menikmati keindahan masjid.

Areal selasar masjid berukuran 45 x 57 m, dan mampu menampung 8000 jamah. Salah satu sisinya berhubungan dengan ruang salat, sedangkan ketiga sisi lainnya dibatasi selasar dengan pilar-pilar berbalut batu granit dari Brasil. Pilar-pilat tersebut membentuk deretan arcade yang seolah menjadi pembatas dari halaman dalam. Ruang utama masjid berukuran 45 × 57 meter yang bisa menampung 8 ribu jamaah.

Bersama anggota rombongan lainnya, saya dan Rizky, menunaikan sholat Dhuhur berjamaah di masjid itu. Keagungan dan kemuliaan Allah SWT sang Maha Pencipta terefleksi secara menakjubkan pada bangunan masjid yang megah ini.

Bagi Anda yang berminat mengunjungi Masjid Kubah Emas relatif tidak terlalu sulit, karena dapat ditempuh dari beberapa arah. Dari arah Terminal Depok, pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi dapat mengambil jalan menuju arah Kecamatan Sawangan. Setelah sampai di pertigaan Parung Bingung, pengunjung disarankan berbelok ke kanan ke arah Kecamatan Cinere, lalu menuju lokasi masjid. Jarak antara pertigaan Parung Bingung ke lokasi masjid sekitar 3—4 km.

Bagi pengunjung yang menggunakan angkutan umum, dari Terminal Kota Depok, dapat berangkat menggunakan jasa angkutan kota (angkot) nomor 03 menuju pertigaan Parung Bingung. Dari pertigaan ini, pengunjung disarankan menggunakan ojek menuju Masjid Kubah Emas. Kota Depok berjarak sekitar 7 km dari Masjid Kubah Emas.

Sedangkan untuk pengunjung yang berangkat dari Terminal Lebak Bulus atau Terminal Pondok Labu di Jakarta Selatan, dapat menggunakan jasa angkutan kota (angkot) bernomor 102 menuju pertigaan Parung Bingung, kemudian belok kanan menuju arah lokasi masjid.

Masjid Kubah Emas dibuka setiap hari untuk umum pada pukul 04.00—06.00 WIB dan pada pukul 10.00—20.00 WIB. Pada hari Kamis, masjid ini ditutup untuk persiapan kebersihan shalat Jumat.(Amril T. Gobel).

Rabu, 26 Januari 2011

Tour: Yogya – Solo – Ambarawa – Dieng 06H



ITINERARY:

Hari 01: Medan – Jakarta – Yogya
Berangkat dari Polonia menuju Yogya dengan transit di Cengkareng. Setiba di bandara internasional Adi Sucipto Yogyakarta, Anda segera diantar menuju hotel untuk check in dan beristirahat. Malam acara bebas. (D)
Candi Borobudur

Candi Dieng di Wonosobo


Hari 02: Borobudur + Dieng
Setelah sarapan pagi, dilanjutkan mengunjungi Candi Borobudur sebagai candi budha terbesar dan megah di dunia yang di bangun dengan menggunakan 60,000 batu meter persegi pada abad ke-8, juga terdapat ukiran Buddha di dinding kuil (Siddharta Gautama), Candi Pawon dan Candi Mendut. Selanjutnya mengunjungi Lembah Dieng yang sejuk di ketinggian 2.019 meter dari permukaan laut. (B, L, D)


Kraton Mangkunegaran Solo
Candi Prambanan

Hari 03: Solo + Prambanan
Setelah sarapan pagi di hotel, berangkat menuju Solo, mengunjungi Kraton Mangkunegaran, pasar antik, Pasar Klewer, Bengawan Solo. Dalam perjalanan pulang, mengunjungi Candi Prambanan. Kembali ke hotel di
Jogja, istirahat / acara bebas. Makan malam di local restaurant. (B, L, D)

Ambarawa -Wisata Kereta Uap
Gunung Merapi

Hari 04: Ambarawa + Ketep Pass
Setelah sarapan pagi di hotel, berangkat menuju Ambarawa mengunjungi Museum Kereta Antik dan menikmati perjalanan dengan kereta antik. Dilanjutkan menuju Ketep Pass, untuk melihat pemandangan langsung Gunung Merbabu, dan gunung berapi teraktif di Jawa, Merapi. Sore kembali ke Yogya dan beristirahat. (B, L, D)

prajurit sekaten kraton yogyakarta
Jalan Malioboro Yogya

Hari 05: Kesultanan + Taman Sri + Industri Batik dan Perak
Setelah sarapan pagi di hotel, mengunjungi Kraton Kasultanan Jogjakarta yang di bangun pada tahun 1755 oleh Pangeran Mangkubumi dan di lanjutkan ke Taman Sari, suatu tempat peninggalan keluarga kerajaan Yogyakarta yang dulunya berupa pemandian putri yang dibangun oleh arsitek Portugis serta mengunjungi pusat proses pembuatan batik di kawasan Tirtodipuran dan Kotagede, yang popular semenjak tahun 1930an yang menjadi pusat Industri Perak. Setelah makan siang di lanjutkan mengunjungi kawasan terkenal Malioboro. Sore kembali ke hotel dan beristirahat. (B, L, D)


Hari 06: Yogya – Jakarta – Medan
Sarapan pagi di hotel, lalu check out dan menuju bandara Adi Sucipto untuk kembali ke Medan dengan transit di Jakarta.

===============================================
PAKET SUDAH TERMASUK:
- Tiket pesawat MES–CGK-YOG dan YOG-CGK–MES kelas ekonomi.
- Hotel berbintang 3-4 / setaraf:
* Yogya: Ibis Malioboro (3*), Mercure Yogya (4*)
- Makan pagi dan/atau makan siang/malam sesuai program.
- Bagasi sesuai yang ditentukan oleh maskapai.
- Transportasi bus ber-AC
- Tiket masuk tempat-tempat wisata

PAKET BELUM TERMASUK:
- Airport tax Medan & Yogya
- Tip Guide, supir dan porter hotel.
- Pengeluaran pribadi: mini bar, laundry, telepon, dll.
- Semua hal yang tidak tercantum di atas.
================================================
Jadwal dan harga sewaktu-waktu dapat berubah
(wishnu/farnaz)

Tour: Yogya 04H

ITINERARY: 

Hari 01: Medan – Jakarta – Yogya
Berangkat dari Polonia menuju Yogya dengan transit di Cengkareng. Setiba di bandara internasional Adi Sucipto Yogyakarta, Anda segera diantar menuju hotel untuk check in dan beristirahat. Malam acara bebas. (D)


Hari 02: Borobudur + Ketep Pass + Agro Wisata Salak Pondoh

Setelah sarapan pagi, di lanjutkan mengunjungi Candi Borobudur sebagai candi budha terbesar dan megah di dunia yang di bangun dengan menggunakan 60, 000 batu meter persegi pada abad ke-8, juga terdapat ukiran Buddha di dinding kuil ( Siddharta Gautama) , Candi Pawon dan Candi Mendut. Selanjutnya mengunjungi Ketep Pass View, untuk menikmati keindahan panorama puncak gunung Merbabu dan Merapi ( salah satu gunung yang teraktif di dunia ) , di sini Anda juga dapat melihat video mengenai hebatnya letusan gunung Merapi ( 2900 m ) . Setelah makan siang di local restaurant, kembali ke Yogyakarta dan singgah di Agrowisata Salak Pondoh di Turi, disini Anda dapat memetik dan menikmati buah Salak Pondoh sepuasnya di kebun namun tidak boleh untuk di bawa pulang. Check in hotel, istirahat / acara bebas. (L)


Hari 03: Kraton Kasultanan + Taman Sari + Parangtritis


Setelah sarapan pagi di hotel , mengunjungi Kraton Kasultanan Jogjakarta yang di bangun pada tahun 1755 oleh Pangeran Mangkubumi dan di lanjutkan ke Taman Sari, suatu tempat peninggalan keluarga kerajaan Yogyakarta yang dulunya berupa pemandian putri yang dibangun oleh arsitek Portugis serta mengunjungi pusat proses pembuatan batik di kawasan Tirtodipuran dan Kotagede, yang popular semenjak tahun 1930an yang menjadi pusat Industri Perak. Setelah makan siang di local reaturant, di lanjutkan mengunjungi kawasan Malioboro dan Pasar Tradisonal Beringharjo, menjelang sore menuju Pantai Parangtritis yang terkenal dengan cerita mistis nya, hingga tiba waktunya kembali ke hotel, istirahat / acara bebas. Makan malam di local restaurant. (B, L, D)

Hari 04: Yogya – Jakarta – Medan
Sarapan pagi di hotel, lalu check out dan menuju bandara Adi Sucipto untuk kembali ke Medan dengan transit di Jakarta.

===============================================
PAKET SUDAH TERMASUK:
- Tiket pesawat MES–CGK-YOG dan YOG-CGK–MES kelas ekonomi.
- Hotel berbintang 3-4 / setaraf:
* Yogya: Ibis Malioboro(3*), Mercure Yogya (4*)
- Makan pagi dan/atau makan siang/malam sesuai program.
- Bagasi sesuai yang ditentukan oleh maskapai.
- Transportasi bus ber-AC
- Tiket masuk tempat-tempat wisata


PAKET BELUM TERMASUK:
- Airport tax Medan & Yogya
- Tip Guide, supir dan porter hotel.
- Pengeluaran pribadi: mini bar, laundry, telepon, dll.
- Semua hal yang tidak tercantum di atas.
================================================
Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
(wishnu/farnaz)